Selasa, 06 April 2010

Permasalahan yang ada di dunia perbankan yang menggunakan IT


Pengertian E-Banking

Electronic Banking (e-banking) merupakan suatu aktifitas layanan perbankan yang menggabungkan antara sistem informasi dan teknologi, e-banking meliputi phone banking, mobile banking, dan internet banking. E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, PDA, ATM, atau telepon.

Saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut:
1. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri
2. Phone Banking
3. Internet Banking
4. SMS/m-Banking

Jenis-Jenis Teknologi E-Banking
1) Automated Teller Machine (ATM).
2) Computer Banking.
3) Debit (or check) Card.
4) Direct Deposit.
5) Direct Payment (also electronic bill payment).
6) Direct Payment (also electronic bill payment).
7) Electronic Check Conversion
8) Payroll Card.
9) Preauthorized Debit (or automatic bill payment).
10) Prepaid Card.
11) Smart Card.
12) Stored-Value Card.


Kendala yang dihadapi di dunia perbankan (ATM Bank BCA)

kasus pembobolan di sejumlah ATM yang berada di Indonesia khususnya para nasabah Bank Swasta ternama yakni BCA. Isu yang akan saya angkat adalah mengenai tingkat keamanan pada suatu bank terutama pada sistem mesin ATM.

Bank yang dianggap setiap nasabah sebagai tempat aman untuk menyimpan sebagian uang/hartanya, Kini malah banyak menimbulkan banyak keraguan. Banyak para nasabah/konsumen yang semakin hari merasa kurang puas terhadap pelayanan yang di berikan oleh pihak-pihak bank, terutama masalah yang menyangkut Keamanan data bank tersebut (security banking).

Menurut saya, lemahnya sistem serta teknologi karena mungkin bank tidak mampu mengantisipasi potensi-potensi penyalahgunaan teknologi atau sistem yang mereka gunakan yang berakibat seperti ini. Maka Bank mesti semakin meningkatkan dan melakukan perbaikan keamanan dari sistem yang mereka lakukan.

Seperti Contoh yang sederhana, yaitu keberadaan CCTV pada setiap counter ATM masih kurang adanya. terkait halnya ATM seperti teknologi yang digunakan saat ini masih sangat mudah untuk dicopy, karena mereka akan mengarah kepada teknologi dengan menggunakan chip seperti beberapa kartu kredit yang sudah menggunakan sistem tersebut. Tapi di sini yang namanya terkait dengan teknologi, selalu ada saja celah atau kelemahanya, Mungkin dalam hal ini lebih sulit dibobol saja.

Ada hal yang mesti di tegaskan, bahwa pada saat kita akan menerapkan teknologi yang baru, potensi atau celah-celah yang bisa disalahgunakan atau segala kelemahan-kelemahan bahkan kekurangan sudah harus diantisipasi oleh Pihak Bank yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar